1.
Sejarah Tari
Mayang Madu
Tari ini menceritakan tentang perjalanan Wali Songo yang menyebarkan
agama Islam di Pulau Jawa. Penyebarannya melalui kesenian, salah satunya dengan
musik. Musik yang dipakai adalah Singo Mengkok. Tari mayang Madu berasal dari
daerah Lamongan. Tari ini biasa ditampilkan dalam bentuk tari tunggal, tari
kelompok, maupun tari massal.
Nama tari Mayang Madu diambil dari sejarahnya Raden Qosim yang memimpin
dan memberi teladan yang baik untuk kehidupan di Desa Drajat Paciran. Lalu
Sultan Demak ( Raden Patah ) memberi gelar kepada Raden Qosim yaitu "Sunan
Mayang Madu" pada tahun 1484 Masehi. Untuk mengenag jasa perjuangan Sunan
Mayang Madu ( Raden qosim ), maka tarian khas Lamongan disebut dengan Tari
Mayang Madu, agar masyarakat Lamongan tergugah hatingya untuk tetap meneruskan
perjuangan Sunan Mayang Madu dalam menyebarkan agama islam. Penata Tari : Arif Ansori. Penata Musik : Suwandi S,Sn.
2.
Latar Belakang
Latar belakang Sunan Drajat menggunakan media seni karena pada saat itu
masyarakat banyak yang masih memeluk agama Hindu, Budha dan pengaruh dari
kerajaan Majapahit. Nama tari Mayang Madu diambil dari sejarahnya Raden Qosim
yang memimpin dan memberi teladan yang baik untuk kehidupan di Desa Drajat
Paciran. Lalu Sultan Demak ( Raden Patah ) memberi gelar kepada Raden Qosim
yaitu " Sunan Mayang Madu " pada tahun 1484 Masehi.
Untuk mengenag jasa perjuangan Sunan Mayang Madu ( Raden qosim ), maka
tarian khas Lamongan disebut dengan Tari Mayang Madu, agar masyarakat Lamongan tergugah
hatingya untuk tetap meneruskan perjuangan Sunan Mayang Madu dalam menyebarkan
agama islam.
3.
Busana Tari
Mayang Madu
• Kerudung Polos +
kerudung biasa
• Hiasan Kerudung
• Anting – anting
• Baju berlengan
panjang
• Sabuk
• Epek
• Kemben
• Rok panjang
• Celana
ReplyDeletenice share gan, kerennn infonya
Agen Kain Tenun